Selasa, 27 November 2012

New life but not new character

Sudah lebih dari 3 Bulan aku menjalani kehidupan baru, ia kehidupan yang berbeda dari yang biasanya , melepas seragam putih abu-abu dan mengenakan baju warna-warni, meninggalkan secarik kenangan dan menggoreskan kisah di lembar berikutnya. pikiranku melayang ke waktu silam, mungkin saat aku masih menggunakan pakaian putih abu-abu, serangkaian kenangan terulang saat canda, tawa, tangis, suka, duka, bersama, dan sendiri, semuanya seakan membawa ku ke dimensi yang tak dapat ku sentuh lagi. aku tak tau apakah sahabat, guru, dan cinta ku mengenang hal yang sama dengan ku, memikirkan hal yang sama seperti pikiranku, aku rindu saat aku berjalan sendiri menyusuri keramaian jalan raya saat akan menuju ke sekolah, aku rindu saat aku terdiam di bangku taman dan memandangin cinta yang tak dapat ku gapai, bahkan aku rindu saat aku menangis di kamar mandi saat aku bertengkar hebat dengan sahabat maupun 'kenangan itu', aku rindu gelak tawa tercipta saat istirahat di kantin sekolah, bahkan aku rindu dikejar-kejar guru saat bolos mata pelajaran, aku juga rindu saat kenakalan remaja ku tercipta, saat semua yang ku jalani terasa normal, tapi sudahlah itulah dimensi yang tak pernah dapat aku sentuh lagi.

Saat aku terlempar jauh mengenang semua kenangan itu, aku hanya bisa menahan rindu sambil memandangi ukiran tinta di baju sekolah yang tercoret abstrak namun penuh pelampiasan selama 3 tahun. kini aku berada di dalam lingkungan yang berbeda, lingkungan yang tak pernah terbayangkan untuk ku berada disini. aku tak lagi menggunakan pakaian putih abu-abu, aku tak diwajibkan lagi menggunakan sepatu hitam dan kaos kaki putih, tak ada peraturan yang menyulitkan, tak ada lagi larangan dalam hal berpakaian, semuanya terasa bebas namun bertanggung jawab. 

Berada di lingkungan baru membuat ku harus beradaptasi lagi, bukan hanya beradaptasi dalam bersikap, dalam pelajaran pun aku harus beradapatasi. semua hal yang baru sedikit membuatku gila, aku kehilangan banyak moment, aku terlalu lama terbuai, aku terlalu bingung dalam bertindak, dan aku kehilangan 'kenangan itu'. semua itu masih terbesit dihati, tak ada yang tau apa yang sebenernya yang terjadi, bahkan orang terdekat sekali pun, aku selalu menyimpan semua perasaan itu dengan rapih. yang mereka tau aku "baik-baik saja".